KOMPETISI GLOBAL
Faktor
lain yang turut menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah
fenomena kompetisi global. Penentu acuan, suatu tindakan untuk membandingkan
kinerja suatu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru.
Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas
nasional.
Dalam
penentu acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati
untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat
dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah
pengembalian atas ekuitas (Return On
Equity-ROE).
Contohnya
adalah membandingkan ROE suatu perusahaan konsumsi tahan lama dari Amerika
dengan Electrolux dari Swedia. Laba bersih Electrolux seperti yang dilaporkan
dalam laporan keuangan konsolidasi terbaru. Sejak Swedia sebagai anggota
Komunitas Eropa, Electrolux saat ini disajikan dengan menggunakan Standar
Laporan Keuangan Internasional (IFRS). Angka ini diikuti dengan sejumlah
penyesuain yang diperlukan untuk menyajikan ulang angka-angka tersebut menurut
suatu dasar yang konsisten dengan GAAP AS. Serangkaian penyesuain yang serupa
juga diperlukan untuk ekuitas pemegang saham. Suatu perbandingan antara ROE
2005 sebelum penyesuain dengan ROE 2005 yang telah disesuaikan menghasilkan
angka pengembalian yang masing-masing sebesar 7,1% VS 6,2%. Walaupun
menyesuaikan dengan IFRS ke GAAP AS tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap
ekuitas, ada sebanyak 1,61% pengaruh terhadap laporan pendapatan. Para pembaca
laporan keuangan yang tidak menyadari perbedaan pengukuran nasional dan
perhitungan penyesuaian yang diperlukan dengan jelasnya berada dalam posisi
yang tidak mengutungkan.
MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Seiring
dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industry berita mengenai
merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari.
Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala
ekonomi, akuntansi memakai peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini
karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses
penilaian perusahaan. Perbedaan antara pengukuran nasional dapat memperumit
proses penilain perusahaan.
Sebagai
contoh, penilaian perusahaan sering kali didasarkan pada faktor-faktor berbasis
harga seperti rasio harga atas laba. Pendekatan disini adalah untuk menerapkan
faktor ini atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang dinilai untuk
menghasilkan harga penawaran yang memadai. Perhatian utama perusahaan yang
melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing
adalah sejauh apa faktor laba dalam ukuran laba ini merupakan refleksi
sesungguhnya dari variablel yang sedang diukur bila dibandingkan dengan hasil
dari perbedaan pengukuran akuntansi.
Perbedaan
aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak
sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian,
jika perusahaan A di Negara A diperbolehkan untuk menempatkan goodwill yang dibeli langsung sebagai cadangan,
sedangkan perusahaan B di negara B harus mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke
dalam laba, maka perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan penawaran bila
dibandingkan perusaahan B ketika sedang mencoba mengakuisisi suatu target
perusahaan. Perusahaan A dapat menawarkan harga pembelian yang lebih tinggi,
hal ini karena perusahaan A tidak mengurangi pendapatan dari kelebihan premium
yang dibayarkan.
INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan
perhatian lebi terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif
perusahaan, investor, regulator pasar, pembuatan standar akuntansi, dan para
pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data
statistic memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah
melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990.
Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih
dari empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui
nilai lebih dari 1,5 triliun dollar. Penawaran internasional yang berkenaan
dengan obligasi (surat hutang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana hutang
lainnya, semua itu melonjak naik secara drastic semenjak 1990. Bank investasi
Ressul, Greenwich Associates, Morgan Stanley, Merrill Lynch, dan Grail
Partners, semua telah memperkirakan bahwa investasi perlindungan dana retail
secara mendunia akan mengalami kenaikan hingga 2,5 triliun dollar pada tahun
2010. Seluruh kenaikan ini mewakili sekitar 14,3% dari tingkat perkembangan
tahunan gabungan sejak tahun 2005.
Dengan makin terintegrasinya pasar
keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang
terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia. Selama lebih dari 10
tahun, kapitalisasi pasar modal dunia telah bertambah lebih dari 20 kali lipat
hingga mendekati angka sekitar 40 triliun dollar. Federasi Bursa Efek (World Federation Of Exchanges) melaporkan
bahwa meskipun jumlah perusahaan domestik paruh pertama dekade ini, namun
demikian tingkat rata-rata volume perdagangan tahunan dari
perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak secara signifikan. Hal ini
pada dasarnya disebabkan oleh adanya merger dan akuisisi yang telah ikut
berperan dalam merampingkan beberapa entitas perusahaan yang terdaftar.
Beberapa dari peningkatan yang
paling mengesankan terjadi justru di pasar-pasar keuangan yang sedang
berkembang. Transaksi yang terjadi di bursa saham negara-negara yang secara
ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi di
negara-negara industri yang telah maju. Sebagai akibatnya, anggapan umum yang
lebih menyarabkan para investor untuk berinvestasi di negaranya masing-masing
telah makin ditinggalkan, dan kini para penanam modal dapat mengambil
keuntungan sebesar-besarnya dari berbagai peluang investasi yang paling menarik
dimana pun berada.
Tiga wilayah dengan pasar modal
terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik dan Eropa, termasuk juga
didalamnya Afrika dan Timur Tengah. Sejak peristiwa 9/11, pasar modal di
seluruh tiga wilayah tersebut telah berkembang secara sigifikan. Dalam konteks
kapitalisasi pasar modal domestic, wilayah Amerika telah mengalami peningkatan
tahunan keseluruhan dengan kisaran 13%, melonjak dari 11.931 triliun dolar
ditahun 2002 hingga 19.458 triliun dolar dapat pada 2005. Eropa 17,2% meningkat
dari $6.465 triliun-$12.206 triliun dan Asia Pasifik meroket 20% naik dari
$4.437 triliun-$9.310 triliun.
AMERIKA
Ekonomi
AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an.
Saat ini baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia
dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestic, nilai
perdagangan saham asing (diluar bursa efek London), jumlah perusahaan domestic
yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga meningkat.
Kapitalisasi pasar di Amerika dalam persentase terhadap total global berada
pada posisi 47,5% pada awal tahun 2006.
Namun
di Amerika sekalipun, kuatnya tuntutan kompetisi global juga makin dirasakan.
Komite Pengaturan Pasar Modal (The
Committee On Capital Market Regulation), yang anggota-anggotanya ditunjuk
langsung oleh SEC dan juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal
Pemerintah (Federal Reserve Boards Of
Gonvernors) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat, telah menetapkan bahwa
Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali
jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalanya, yang oleh
pasar dirasa terlalu memberatkan.
EROPA
BARAT
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas
terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan.
Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar
ekuitas. Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di
Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah
lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang
dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemeritah telah membuat pasar
ekuitas. Eropa menjadi penting dan menarik investor non-institusional
(non-lembaga), yang hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan
persatuan Moneter Eropa.
Pasar ekuitas Eropa akan terus
tumbuh. Reformasi pension, sebagai satu contoh, telah menimbulkan permintaan
baru terhadap kesempatan investasi. Juga banyak dan lebih banyak lagi investor
asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam
persentase dibandingkan peningkatan arus globalisasi lintas batas, sebagian
karena ekuitas merupakan investasi yang megguntungkan. Lagi pula, kelahiran
mata uang Euro telah memicu timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan
akan terus berlanjut.
Persaingan terus-menerus di antara
bursa efek Eropa ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selama kurun
1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada
kepentingan para investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan untuk
menarik minat para investor baru. Investor eksternal secara khusus berarti
investor luar negeri dan investor institusional, dewasa ini makin menuntut
keterbukaan pasar dalam segala segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola
perusahaan. Sebagai tambahan, perkembagan pasar modal telah menjadi hal yang
begitu penting bagi pemerintah nasional dan juga bagi mereka yang mengatur
regulasi pasar, yang semuanya bersaing demi mendapatkan pengakuan dan nama
baiknya. Banyak dari para regulator sekuritas dan bursa efek di Eropa yang
telah menerapkan tata peraturan pasar yang lebih ketat dan saat ini justru
makin memperkokoh upaya penegakkan tata peraturan tersebut.
ASIA
Banyak ahli yang memperkirakan Asia
akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. RRC (Republik Rakyat Cina)
muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia”
mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.
Beberapa pengkritikan berpendapat
bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan stadar auditing di Asia serta
pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Beberapa
pemerintah negara Asia secara periodic mengumumkan bahwa mereka akan melakukan
intervesi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan manipulasi
pasar bukanlah hal yang tidak umum.
Namun demikian, prospek pasar
pertumbuhan mas depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar
sebagai presentasi dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan
dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukkan
bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peran yang lebih besar di banyak
perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada di
bawah tekanan untuk memeperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik
para investor. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya beberapa pasar
Asia-Pasifik (seperti Cina, India, Korea, Taiwan, dan Hongkong) telah tumbuh
dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relative besar terhadap
kapitalisasi pasar.
PENCATATAN
DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS NEGARA
Minat pencatatan melakukan
perencanaan saham lintas batas negara tidak merupakan fonomena kesempatan.
Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan
pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham,
meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan membangun kesadaran
masyarakat terhadap perusahaan, khususnya negara-negara dimana perusahaan
memiliki operasi yang signifikan dan pelanggan utama.
Regulator nasional dan bursa efek
sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang
merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau
mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respon, bursa efek dan
regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat
dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang
bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Oleh karena pasar modal menjadi
makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit.
Banyak pasar Eropa mengalami
kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan
sahamnya. Pegetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hokum, aturan, dan
karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal yang juga
diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan
penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan. Nagara asal, industry dan
besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang
perlu dipertimbangkan. Lagi pula biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda
perlu dipahami.
Perubahan yang terjadi di
pasar-pasar modal seluruh dunia hingga saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda
akan melambat. Salah satu contoh adalah makin bertambahnya pentinganya
konsolidasi dan kerjasama di atara bursa efek dunia. Dalam suatu kebijakan
strategisnya bursa efek New York baru-baru ini mengakuisisi Euronext yang
merupakan gabungan bursa efek hasil merger antara bursa Amsterdam, Brussels,
Lisbon, dan Paris. Kebijakan ini menghasilkan terciptanya bursa efek
transalantik (Lintas Atlantik) yang pertama di dunia. Beberapa pengamat
memperkirakan bahwa kurun waktu yang cukup singkat, pasar keuangan dan
perdagangan akan didominasi oleh dua atau tiga bursa efek dunia yang beroperasi
di lintas benua.
Hal ini akan secara signifikan
meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor
Internasional. Pada saat yang sama bangkitnya pasr-pasar modal baru, sperti
London Alternative Investment Market (AIM), Alternext Perancis dan Entry
Standart di Jerman, akan makin memperluas jangkauan perusahaan-perusahaan yang
saat ini mampu melepaskan diri dari obligasi atau ikatan-ikatan keuangan dan
hutang local. Seluruh perkembangan ini menghadapkan kita pada situasi yang
sangat kompleks bagi regulasi laporan keuangan.
Sumber
:
Choi,
Federick, D.S dan Gary K. Meek. 2010. Internasional Accounting, Buku 1, Edisi
6, Jakarta : Salemba 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar