Jumat, 03 Juli 2015

Kompetisi Global dan Internasional Pasar Modal

KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentu acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kinerja suatu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional.
Dalam penentu acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas (Return On Equity-ROE).
Contohnya adalah membandingkan ROE suatu perusahaan konsumsi tahan lama dari Amerika dengan Electrolux dari Swedia. Laba bersih Electrolux seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi terbaru. Sejak Swedia sebagai anggota Komunitas Eropa, Electrolux saat ini disajikan dengan menggunakan Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS). Angka ini diikuti dengan sejumlah penyesuain yang diperlukan untuk menyajikan ulang angka-angka tersebut menurut suatu dasar yang konsisten dengan GAAP AS. Serangkaian penyesuain yang serupa juga diperlukan untuk ekuitas pemegang saham. Suatu perbandingan antara ROE 2005 sebelum penyesuain dengan ROE 2005 yang telah disesuaikan menghasilkan angka pengembalian yang masing-masing sebesar 7,1% VS 6,2%. Walaupun menyesuaikan dengan IFRS ke GAAP AS tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas, ada sebanyak 1,61% pengaruh terhadap laporan pendapatan. Para pembaca laporan keuangan yang tidak menyadari perbedaan pengukuran nasional dan perhitungan penyesuaian yang diperlukan dengan jelasnya berada dalam posisi yang tidak mengutungkan.
   MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Seiring dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industry berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memakai peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan antara pengukuran nasional dapat memperumit proses penilain perusahaan.
Sebagai contoh, penilaian perusahaan sering kali didasarkan pada faktor-faktor berbasis harga seperti rasio harga atas laba. Pendekatan disini adalah untuk menerapkan faktor ini atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang dinilai untuk menghasilkan harga penawaran yang memadai. Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing adalah sejauh apa faktor laba dalam ukuran laba ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variablel yang sedang diukur bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan A di Negara A diperbolehkan untuk menempatkan goodwill  yang dibeli langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus mengamortisasikan goodwill  yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusaahan B ketika sedang mencoba mengakuisisi suatu target perusahaan. Perusahaan A dapat menawarkan harga pembelian yang lebih tinggi, hal ini karena perusahaan A tidak mengurangi pendapatan dari kelebihan premium yang dibayarkan.

INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
            Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebi terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuatan standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data statistic memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dollar. Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi (surat hutang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana hutang lainnya, semua itu melonjak naik secara drastic semenjak 1990. Bank investasi Ressul, Greenwich Associates, Morgan Stanley, Merrill Lynch, dan Grail Partners, semua telah memperkirakan bahwa investasi perlindungan dana retail secara mendunia akan mengalami kenaikan hingga 2,5 triliun dollar pada tahun 2010. Seluruh kenaikan ini mewakili sekitar 14,3% dari tingkat perkembangan tahunan gabungan sejak tahun 2005.
            Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia. Selama lebih dari 10 tahun, kapitalisasi pasar modal dunia telah bertambah lebih dari 20 kali lipat hingga mendekati angka sekitar 40 triliun dollar. Federasi Bursa Efek (World Federation Of Exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah perusahaan domestik paruh pertama dekade ini, namun demikian tingkat rata-rata volume perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak secara signifikan. Hal ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya merger dan akuisisi yang telah ikut berperan dalam merampingkan beberapa entitas perusahaan yang terdaftar.
            Beberapa dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi justru di pasar-pasar keuangan yang sedang berkembang. Transaksi yang terjadi di bursa saham negara-negara yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi di negara-negara industri yang telah maju. Sebagai akibatnya, anggapan umum yang lebih menyarabkan para investor untuk berinvestasi di negaranya masing-masing telah makin ditinggalkan, dan kini para penanam modal dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari berbagai peluang investasi yang paling menarik dimana pun berada.
            Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik dan Eropa, termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah. Sejak peristiwa 9/11, pasar modal di seluruh tiga wilayah tersebut telah berkembang secara sigifikan. Dalam konteks kapitalisasi pasar modal domestic, wilayah Amerika telah mengalami peningkatan tahunan keseluruhan dengan kisaran 13%, melonjak dari 11.931 triliun dolar ditahun 2002 hingga 19.458 triliun dolar dapat pada 2005. Eropa 17,2% meningkat dari $6.465 triliun-$12.206 triliun dan Asia Pasifik meroket 20% naik dari $4.437 triliun-$9.310 triliun.
AMERIKA
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestic, nilai perdagangan saham asing (diluar bursa efek London), jumlah perusahaan domestic yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga meningkat. Kapitalisasi pasar di Amerika dalam persentase terhadap total global berada pada posisi 47,5% pada awal tahun 2006.
Namun di Amerika sekalipun, kuatnya tuntutan kompetisi global juga makin dirasakan. Komite Pengaturan Pasar Modal (The Committee On Capital Market Regulation), yang anggota-anggotanya ditunjuk langsung oleh SEC dan juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal Pemerintah (Federal Reserve Boards Of Gonvernors) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat, telah menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalanya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
EROPA BARAT     
            Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas. Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemeritah telah membuat pasar ekuitas. Eropa menjadi penting dan menarik investor non-institusional (non-lembaga), yang hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan persatuan Moneter Eropa.
            Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh. Reformasi pension, sebagai satu contoh, telah menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatan investasi. Juga banyak dan lebih banyak lagi investor asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan arus globalisasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang megguntungkan. Lagi pula, kelahiran mata uang Euro telah memicu timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan akan terus berlanjut.
            Persaingan terus-menerus di antara bursa efek Eropa ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selama kurun 1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada kepentingan para investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan untuk menarik minat para investor baru. Investor eksternal secara khusus berarti investor luar negeri dan investor institusional, dewasa ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam segala segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola perusahaan. Sebagai tambahan, perkembagan pasar modal telah menjadi hal yang begitu penting bagi pemerintah nasional dan juga bagi mereka yang mengatur regulasi pasar, yang semuanya bersaing demi mendapatkan pengakuan dan nama baiknya. Banyak dari para regulator sekuritas dan bursa efek di Eropa yang telah menerapkan tata peraturan pasar yang lebih ketat dan saat ini justru makin memperkokoh upaya penegakkan tata peraturan tersebut.
ASIA
            Banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. RRC (Republik Rakyat Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.
            Beberapa pengkritikan berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan stadar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Beberapa pemerintah negara Asia secara periodic mengumumkan bahwa mereka akan melakukan intervesi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan manipulasi pasar bukanlah hal yang tidak umum.
            Namun demikian, prospek pasar pertumbuhan mas depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai presentasi dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peran yang lebih besar di banyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada di bawah tekanan untuk memeperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya beberapa pasar Asia-Pasifik (seperti Cina, India, Korea, Taiwan, dan Hongkong) telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relative besar terhadap kapitalisasi pasar.
PENCATATAN DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS NEGARA
            Minat pencatatan melakukan perencanaan saham lintas batas negara tidak merupakan fonomena kesempatan. Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya negara-negara dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan pelanggan utama.
            Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respon, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Oleh karena pasar modal menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit.
            Banyak pasar Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pegetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hokum, aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan. Nagara asal, industry dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Lagi pula biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda perlu dipahami.
            Perubahan yang terjadi di pasar-pasar modal seluruh dunia hingga saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat. Salah satu contoh adalah makin bertambahnya pentinganya konsolidasi dan kerjasama di atara bursa efek dunia. Dalam suatu kebijakan strategisnya bursa efek New York baru-baru ini mengakuisisi Euronext yang merupakan gabungan bursa efek hasil merger antara bursa Amsterdam, Brussels, Lisbon, dan Paris. Kebijakan ini menghasilkan terciptanya bursa efek transalantik (Lintas Atlantik) yang pertama di dunia. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa kurun waktu yang cukup singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan didominasi oleh dua atau tiga bursa efek dunia yang beroperasi di lintas benua.
            Hal ini akan secara signifikan meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor Internasional. Pada saat yang sama bangkitnya pasr-pasar modal baru, sperti London Alternative Investment Market (AIM), Alternext Perancis dan Entry Standart di Jerman, akan makin memperluas jangkauan perusahaan-perusahaan yang saat ini mampu melepaskan diri dari obligasi atau ikatan-ikatan keuangan dan hutang local. Seluruh perkembangan ini menghadapkan kita pada situasi yang sangat kompleks bagi regulasi laporan keuangan.


Sumber :
Choi, Federick, D.S dan Gary K. Meek. 2010. Internasional Accounting, Buku 1, Edisi 6, Jakarta : Salemba 4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar